blog mandar: makanan khas mandar


makanan khas mandar

jepa suku mandar

Setidaknya bisa difahami kalau kalian tidak mengerti.,  Atau ada yang belum belum pernah dengar istilah Pizza?
Kalau Ya, I want to explaint to you about that., Pizza adalah sejenis roti bundar, pipih yang dipanggang di oven dan biasanya dilumuri saus tomat serta keju
dengan bahan makanan tambahan lainnya yang bisa dipilih. Keju yang dipakai
biasanya mozzarella atau “keju pizza”.
Jenis bahan lain juga dapat ditaruh di atas pizza, biasanya daging dan saus, seperti salami dan pepperoni, ham, bacon, buah seperti nanas dan zaitun, sayuran seperti cabe dan paprika, dan juga bawang bombay, jamur dan lain lain.
Ummmm… delicius. Rasanya mantap tuh buat ngisi perut.

Wah, dimana kita? Kok kita jadi ngebahas masalah Pizza sih. Kitakan di sini buat bahas Jepa.
Ada yang tahu tidak, Jepa itu apa? Ya, benar. Jepa itu adalah makanan khas daerah Mandar, Mandar adalah salah satu suku di Indonesia yang mendiami sebagian besar atau bisa disebut seluruh wilayah Sul-bar. 
Nah… jepa ini dari segi bentuk tidak jauh berbeda dengan pizza yang kita bahas tadi. Bentuknya sama-sama bulat. Makanya jangan heran jika Anda mendengar orang menyebut Jepa sebagi Pizza ala Mandar (bahasa Mandar:Pitzana to Mandar). Salah satu perbedaan mendasar antara Jepa dengan Pizza ini adalah Jepa terbuat dari bahan dasar singkong (ada juga yang menggunakan sagu tapi jarang), sedangkan Pizza sendiri dibuat dengan bahan dasar gandum.
Dan hal yang mendasar yang membedaknan antara Jepa dan Pizza adalah bahwa Jepa itu lebih enak dari pada Pizza (kata orang Mandar), apa lagi kalau makannya sambil ditemani tuin tuing (ikan terbang bakar).
Layaknya Pizza, jepa juga ada bermacam-macam rasa. Ada jepa-jepa, jepa ni gollai, jepa ni anjoroi, dll. Bahkan ada jepa yang bahan dasarnya dari sagu.


jepa Ini jenis makanan yang paling unik di Mandar, dibuat dari ubi kayu parut yang airnya telah dibuang sebab bersifat racun. Jadi bisa diistilahkan ampas-lah yang diolah.
Untuk membuang cairan di ubi kayu, prosesnya sebagai berikut: ubi dikupas untuk kemudian diparut dengan cara manual, bukan mesin. Tujuannya agar halus, meski itu repot, Hasil parutan dimasukkan ke dalam kain untuk kemudian dibungkus. Bungkusan lalu diperas dengan cara menjepitnya di penjepit ‘raksasa’, yang terbuat dari kayu. Istilahnya pangepeq. Ditekan beberapa lama sampai tak ada lagi cairan yang menetes.

Ada beberapa jenis jepa, yaitu salah satunya jepa-jepa. Makanan ini logistik terkenal di kalangan pelaut Mandar tempo dulu. Sekarang tak banyak lagi, sebab beras telah menjadi bahan makanan dominan. Jepa yang selesai dibakar dikeringkan layaknya pakaian jemuran. Bedanya dengan jepa yang bisa langsung diconsumsi, jepa yang akan dibuat jepa-jepa dibuat lebih tipis dan lebar agar memudahkan proses menjemurnya. Setelah kering, jepa tersebut dihancurkan. Maka disebutlah dia jepa-jepa.

Saya jarang melihat jepa-jepa dihidangkan atau ada terjual di warung-warung di Pantai Labuang Somba. Mungkin belum banyak yang tahu kenikmatannya. Tapi di kalangan nelayan atau pelaut Mandar, jepa-jepa logistik yang tak terpisahkan dalam kebudayaan mereka.

Ya,.. begitulah sedikit cerita tentang makanan khas Mandar. Walau pengolahannya tak berubah namun tetap mengalami inovasi dalam penjajaannya. Tak lagi menjadi menu terpinggirkan (sebab hanya disukai orang-orang tua, khususnya jepa) tapi telah menjadi wisata kuliner kebanggaan masyarakat Mandar. Beberapa pasar tradisional di Mandar misalnya di Majene dan Tinambung, ada beberapa wanita ber-spesialisasi sebagai penjual jepa...