Jakarta - Ivan Gunawan jatuh cinta dengan kota Mandar Polwali, Sulawesi
Barat. Dari itulah, ia mempertontonkan karyanya di ajang Indonesia
Fashion Week (IFW) 2013.
Dalam ajang fashion tahunan bergengsi di
Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta ini, ia menghadirkan 50
potong busana, terdiri dari 45 untuk perempuan dan 5 busana
lelaki.
Ivan
menuturkan, perjalanannya ke kota Mandar Polwali, Sulawesi Barat itulah
yang akhirnya membuat jatuh cinta dirinya pada tenun sutera buatan
tangan daerah tersebut. Dan, beberapa karya terbaru yang terinspirasi
dari tenun sutera itu berhasil ia pamerkan di IFW 2013 - yang digelar
sejak 14 - 17 Februari 2013.
Menurut Ivan sendiri, kecintaannya
dengan mengolah kain tenun berwarna terang - yang dianggapnya enerjik
dan berani menjadi gaun koktail yang elok. Ivan pun sanggup mengolah
kreativitasnya mencipta pakaian untuk para lelaki.
"Salah satu
tujuan saya mengangkat tenun Mandar yang pertama untuk membantu
mendorong industri tenun rumahan ini. Saya ingin memperomosikan hasil
karya para masyarakat Mandar ini, agar perajinan ini menjadi lebih
terpacu untuk membuat lebih banyak tenunan dan berkreasi lebih baik
lagi. Berharapnya sih, selesai show ini akan ada banyak orang yang
berminat pada tenun Mandar," papar Ivan, Jumat (15/2), di IFW 2013
Plenary Hall JCC Jakarta.
Ivan pun mempercayai sederet karya yang kental akan saran kesan bermain
playfull dalam desain garda khasnya bagi kaum urban. Pun, ada motif
cetak yang ia ekplorasi di salah satu ciptaannya itu.
"Misalnya,
dengan tambahan bunga tulip, peony, dan anggrek dalam motif kotak tenun
Mandar. Semua ini adalah upaya saya untuk memperkenalkan corak tenun
Mandar kepada masyarakat luas," ujar Ivan.
Bagi Ivan, tenun
Mandar itu masih dibuat dengan tangan. Ini menyebabkan sepotong kain
selesai dalam waktu lama. Untuk itu, cara mengakalinya adalah dengan
mencetak motifnya supaya mudah dikenal.
"Tetapi, untuk koleksi ini dipadu dengan bunga-bunga untuk memberi kesan elegan," imbuh Ivan.